Harga Rp. 107.000 - Rp. 145.000 (Bebas Pajak) DPP Nilai Lain Rp. 0 DPP PPh Rp. 107.000 - Rp. 145.000 PPN 12% Rp. 0
Negosiasi harga dapat dilakukan di Keranjang Belanja.| SKU | : | BPM-00010 |
| Tag PPN | : | Buku pelajaran umum, kitab suci, dan buku pelajaran agama dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat umum, kitab suci, dan buku pelajaran agama dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat |
| Status Produk | : | Segel |
| Kategori | : | Semua Jenjang |
| Merk | : | AVELA |
| Buatan Indonesia | : | Ya |
| UMKM | : | Ya |
| Panjang | : | 0 cm |
| Lebar | : | 14 cm |
| Tinggi | : | 20 cm |
| Berat | : | 200 gram |
Penulis: Murdiono Prasetio A. Mokoginta
Format: Softcover
Berat: 220 gram
Dimensi: 14 cm x 20 cm; 224 hlm.
ISBN: 978-623-09-8607-9
Tahun terbit: 2024
Blurb:
Sejarah sebagai serpihan-serpihan penting dari segala peristiwa masa lalu selalu relevan untuk dibaca, didiskusikan, dan dipelajari pada saat ini. Tanpa membaca Bolaang Mongondow pada abad ke-19 dan abad ke-20, kita seperti kehilangan salah satu puzzle yang menyelimuti ruang gelap sejarah Bolaang Mongondow secara keseluruhan.
Orang-orang Bolaang Mongondow sejak dahulu memang tidak menulis dokumen dan arsip, membuat prasasti untuk menceritkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lampau. Segala informasi yang bisa ditemui dalam sumber-sumber lokal bisanya hanya berupa tradisi lisan yang tentu membutuhkan metode tersendiri untuk menjadikannya sebagai sumber sejarah kritis untuk bahan merekonstruksi sejarah. Maka hadirnya dokumen-dokumen kolonial yang ditulis oleh pegawai Pemerintah Belanda, misionaris, penjelajah, setidaknya untuk saat ini menjadi alternatif untuk membaca sejarah kita yang direkam oleh orang-orang Eropa.
Terlalu naif rasanya bila kita mengabaikan sumber-sumber kolonial hanya karena berdasar pada masa lalu yang kelam antara kolonial Belanda dan penduduk pribumi.