Harga Rp. 103.000 - Rp. 130.000 (Bebas Pajak) DPP Nilai Lain Rp. 0 DPP PPh Rp. 103.000 - Rp. 130.000 PPN 12% Rp. 0
Negosiasi harga dapat dilakukan di Keranjang Belanja.SKU | : | BPM-00005 |
Tag PPN | : | Buku pelajaran umum, kitab suci, dan buku pelajaran agama dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat umum, kitab suci, dan buku pelajaran agama dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat |
Status Produk | : | Segel |
Kategori | : | Jenjang SMA/MA - SMK/MAK |
Merk | : | BULANDU |
Buatan Indonesia | : | Ya |
UMKM | : | Ya |
Panjang | : | 0 cm |
Lebar | : | 13 cm |
Tinggi | : | 19 cm |
Berat | : | 150 gram |
Penulis : Reza Adeputra Tohis
Editor : Sofyan Oktavian Tubagus
Perancang Sampul : Gilang Sabunge
Tebal : 180 halaman
Tahun Terbit : Mei, 2024
Dimensi : 13 x 19 cm
ISBN : 978-623-10-0005-7
Penerbit : BULANDU
Kategori : Nonfiksi – Filsafat
Blurb :
Buku Seni Berfilsafat di Ruang Akademik ini, terbagi ke dalam sembilan arena. Ruang pertama, mengurai pemikiran Aristoteles tentang ekonomi yang diletakkan dalam bingkai filsafat dengan teknik studi historis-faktual mengenai tokoh.
Pada ruang kedua, diungkapnya bagaimana proses-proses sosial terbentuknya science feminisme dengan teknik studi teori ilmiah, dan menggunakan sosiologi pengetahuan sebagai pendekatan analisis, sekaligus menunjukkan wacana sains feminis di Indonesia.
Ruang ketiga, Reza memaparkan berbagai dimensi politik dalam karya-karya Suhrawardi yang, fokus utamanya adalah pada aspek sistem politik dan konsep kekuasaan, lalu kemudian dicirikan sebagai filsafat politik iluminasi yang bersifat ketuhanan, teokratis, dan didasarkan pada konsep kekuasaan dalam bentuk pengendalian diri.
Di ruang keempat, pembahasan akan masuk pada pemikiran Mohammed Abed Al-Jabri tentang demokrasi, hak asasi manusia, dan hukum dalam Islam sebagai gagasan politik yang, kemudian ditutup dengan refleksi dan kritik Reza terhadap karya al-Jabiri.
Di ruang kelima, Reza mengungkap faktor-faktor pendorong berkembangnya Salafisme dalam globalisasi dengan analisis Islam politik kontemporer yang, difokuskan pada teori globalisasi, identitas, dan ideologi. Hasilnya adalah bahwa terdapat dua faktor berkembangnya Salafisme dalam kehidupan global, yakni, krisis identitas dan politik identitas yang disebabkan globalisasi itu sendiri sekaligus merupakan strategi taktis yang digunakan oleh Salafisme.
Pada ruang keenam, Reza menggambarkan dinamika kehidupan beragama di Indonesia ditandai dengan wacana moderasi beragama sebagai kenyataan sosial, menjadi diskursus yang berkembang dan perlu dipahami dalam konteks filosofis seperti yang pernah dilakukan oleh para pemikir muslim modern, salah satunya Mohammed Arkoun. Melalui pembacaan ini, akan terlihat kontribusi filsafat ilmu dalam gagasan tersebut.
Di ruang ketujuh, Reza membahas mengenai empat jenis metode tafsir Al-Qur'an, mulai dari definisi, kelebihan dan kekurangannya, serta contoh hasil penafsiran, menggunakan penelitian studi Pustaka dengan pendekatan filsafat.
Ruang delapan, Reza mendialogkan pengaruh besar Teologi Pembebasan Asghar Ali Engginerr dari kelas pemikiran di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Manado, serta relevansinya zaman kita—tentang bagaimana seseorang juga harus tampil sebagai pembela rakyat tertindas dan berjuang melawan ketidakadilan.
Ruang terakhir, kesembilan, Reza mengajak para pembaca untuk menjelajahi problem insider maupun outsider dalam studi agama. Menguraikan beberapa pendekatan untuk menjawab atau memahami permasalahan, di antaranya, yaitu, metode empatik, eksplanatori, agnostisisme, dan reflektivitas.