Informasi Produk

Deskripsi Produk

Saat SMA Danish dan Kartika menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan suka cita. Namun seiring waktu berjalan ada rasa lain yang tumbuh di hati keduanya. Rasa itu terus tumbuh setiap hari yang membuat keduanya sering merasakan gejolak asmara dan denyut jantung yang berdebar kencang. Mereka berdua sadar kini yang tumbuh di hatinya adalah rasa cinta, tapi Kartika dan Danish enggan untuk jujur pada perasaannya, sehingga terjadi sebuah kesalahpahaman yang membuat hubungan mereka membeku dan keduanya memilih berpisah dengan membawa luka masing-masing.

Saat mereka berpisah Danish dan Kartika mulai hidup baru dan menyibukan diri dengan berbagai kegiatan dilingkungan barunya untuk melupakan kesalahpahaman dan kekecewaan yang dialami keduanya. Namun lingkungan yang baru tak lantas membuat hari-hari mereka semakin baik. Banyak sekali problematika yang mereka alami salah satunya ialah keduanya semakin tenggelam dalam perasaan rindu yang tak kunjung akhir. Terutama Danish, pria itu sepanjang hari diselimuti penyesalan dan kekecewaan yang terus-terusan menggerogoti dinding hatinya hingga terkadang pria itu terjatuh pada perasaan yang sulit dia jelaskan sendiri.

Disaat hati Danish sedang kemelut, hadirlah sosok perempuan yang berusaha mengisi dan menyembuhkan lukanya. Kehadiran perempuan lain tak berarti baginya, Danish masih saja merindukan sosok yang selalu ada dalam hatinya sampai pada saat itu, ketika Danish kembali ke Bandung memutuskan untuk bertemu dengan Kartika dan menuntaskan episode panjang kerinduaanya pada gadis yang tak pernah pergi dari pikirannya. Danish menemui Kartika untuk memperbaiki hubungannya yang sudah lama membeku dan mengungkapkan perasaannya yang dulu sempat dia pendam. Namun Danish harus merasakan kepahitannya lagi, saat didapati bahwa Kartika menjalin hubungan dengan pria lain yang dikenalnya melalui organisasi yang di ikuti selama Kartika kuliah. Kepahitan itu semakin getir saat Danish mengetahui bahwa Kartika akan menikah dengan laki-laki lain, bukan dengan dirinya. Akhirnya Danish semakin pilu, hidupnya dipenuhi penyesalan dan kehilangan semangat hidup. Danish benar-benar menjadi sosok pria yang paling bersedih di dunia ini. Namun semua itu ganjaran dari ketidak jujuran Danish atas perasaannya sendiri.