SIPLah GRAMEDIA Logo

Buku Sejarah Keluarga Besar Bapak H. Hamidi Eduardi dan ibu Hj. Sa’Adah di Rangkasbitung

CV DETAK PUSTAKA

Harga Rp. 120.000 (Bebas Pajak) DPP Nilai Lain Rp. 0 DPP PPh Rp. 120.000 PPN 12% Rp. 0

Negosiasi harga dapat dilakukan di Keranjang Belanja.

Stok tersedia 500
Jumlah yang ingin dibeli (Min. Pesan : 10)

Informasi Produk
SKU : DEPUS-00105
Tag PPN : Buku pelajaran umum, kitab suci, dan buku pelajaran agama dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat umum, kitab suci, dan buku pelajaran agama dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat
Status Produk : Baru
Kategori : Buku Pendidikan
Merk : CV DETAK PUSTAKA
Buatan Indonesia : Ya
UMKM : Ya
Panjang : 20 cm
Lebar : 14 cm
Tinggi : 2 cm
Berat : 300 gram
Deskripsi Produk

Saya (Afwan Hakiki) telah menyelesaikan buku ini di bulan September 2024. Isi buku ini sudah final. Isi buku ini berdasarkan informasi dari 52 orang narasumber dari tahun 2010 sampai 2024 (14 tahun lamanya).

Buku ini dibuat untuk ditujukan kepada Pihak Keraton Sumedang Larang di Gedung Srimanganti (Alun-Alun Kota Sumedang), karena mereka menafikan adanya keturunan Eyang Patih Jaya Perkasa di Rangkasbitung, dan menafikan adanya Putra Eyang Patih Jaya Perkasa yang bernama Eyang Jaya Prana.

Saya tidak mempermasalahkan pihak Keraton Sumedang Larang yang meminta bukti berupa buku/lembaran kertas catatan tulis tangan Kuno tentang silsilah para Karuhun Rangkasbitung yang bersambung ke Eyang Patih Jaya Perkasa, karena saya gagal alias tidak bisa membuktikannya.

Sebenarnya bukti tersebut ada dan berada dirumah Ama H. Madhadi Bin H. Abharun (Sesepuh Kampung Ciawi), tapi pada waktu saya survei ke rumahnya dan menanyakannya, bukti tersebut telah lama hilang tidak diketemukan. Jadi, silsilah para Karuhun Rangkasbitung yang bersambung ke Eyang Patih Jaya Perkasa hanya cerita dari mulut kemulut yang diingat dan dihafal saja sehingga dibukukan karena takut lupa dan takut benar-benar punah ditelan bumi.

Pada generasi zaman sekarang, orang-orang tidak memperdulikan silsilah/riwayat para Karuhun Rangkasbitung. Padahal mempelajari nasab/silsilah hukumnya fardu kifayah. Jika dalam satu keluarga besar atau satu kampung tidak ada yang paham/mengetahui ilmu nasab/silsilah maka semuanya berdosa.

Saya dari jalur laki-laki yaitu ke Kampung Batu Rambang keturunan dukun, di zaman sekarang istilah dukun bermakna negatif, dikira tukang sihir, tukang santet, tukang teluh. Di sini saya pertegas dan luruskan, dukun di Kampung Batu Rambang sana adalah singkatan “Ngadu Kun” (mengadu Kun Fayakun), itu artinya tukang ngado’a, (mendo’akan hajat/keinginan orang lain yang minta tolong kepadanya), bisa diartikan tukang tutulung. Semoga anak cucu kelak memahami isi buku ini.


Ulasan Produk
0.0 / 5
0 Ulasan
0
0
0
0
0
Penyedia
Penyedia
CV DETAK PUSTAKA
Alamat
Jl Raya Sugio-Lamongan, Kedungbanjar, Sugio, Lamongan, Jawa Timur (62256) , Sugio , KAB. LAMONGAN , JAWA TIMUR
Rating